Tergagu di Sudut Aqsho
Kuhanya bisa tergagu
Menatap kubah Al Aqso
Keagungan tergurat nafsu
Hatiku terpasung kegalauan
Menikmati zikir di tengah keresahan
Jemari kaku saat bertasbih
Telah kebas dengan genggaman batu
Batu-batu yang selalu kudengar berteriak
“Lemparkan aku ke wajah pengkhianat”
“Biarkan aku menjadi sahid, menjadi batu penghias surga”
Kini aku tetap tergagu di sudut Aqsho
Berteman lautan batu yang setia berzikir
Penulis:
Bambang Kariyawan Ys.
FLP Wilayah Riau
Bannatii…
Bannatii …
Kuhanya bisa merangkai kata
Melukis beban absurdmu
Tidak ada lagi ruang berkelakar
Canda tawa menjadi barang ajaib
Bannatii …
Ayyash-ayyash selalu menemanimu
Walau duka kerap singgah membaluri pori-porimu
Waktu indahmu tercerabut senja
Membenamkan sebuah harapan
Bergandengan dengan damai
Bannatii …
Maafkan aku
Penulis:
Bambang Kariyawan Ys.
FLP Wilayah Riau
Kau Hapus Sejarahku!
Apakah benar ada bangsa terpilih?
Terpilih menjadi pemimpin di antara bangsa?
Apakah telah hilang sisi manusia?
Telah lupa kalian sejarah?
Bersaudara dari rahim Hawa yang sama
Bertutur silsilah dari Adam yang pertama
Genocide kah pilihan kalian?
Merobek sebuah sejarah kami dari buku perjalanan bumi?
Mungkin kalian telah lupa membaca simbol
Tembok Ratapan dan Al Aqsho selalu berdampingan
Meratap dan mentadaburi curahan duka yang kalian hempaskan
Aku yakin Tuhan akan mempergilirkan sebuah peradaban pada kami
Walau kau robek ribuan lembar sejarah kami.
Penulis:
Bambang Kariyawan Ys.
FLP Wilayah Riau
Penulis Buku Biarkan Pena Bicara
by : BTF
Bambang Kariyawan, M.Pd
Posted by MiNDa magazine online
Selasa, 21 Juni 2011, under
Puisi
|
0
komentar
One Response to "Bambang Kariyawan, M.Pd"