MARHALIM ZAINI lahir di Telukpambang, Bengkalis, Riau, pada 15 Januari 1976. Anak kedua dari empat bersaudara pasangan Zaini Safar dan Sarimah Nasroen ini menamatkan SD di kampungnya dan SLTP dan SLTA (MAN 1 Pekanbaru) di Pekanbaru. Sempat kuliah di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Imam Bonjol Padang, namun tidak selesai. Di institut ini ia mengasuh Tabloid Shoutul Jami?ah.
Gagal di Padang, tahun 1998 Marhalim Zaini hijrah ke Jogyakarta, dan merampungkan studi S1-nya di Jurusan Teater, Institut Seni Indonesia (ISI) Jogyakarta. Di institut ini ia kembali mengasuh tabloid, Taferil, selama dua tahun (2000?2002), dan Jurnal Teater Stambul (2003?2004).
Rajin mempublikasikan karya-karyanya ke berbagai media, lokal dan nasional, di antaranya Kompas, Majalah Sastra Horison, Media Indonesia, Koran Tempo, Republika, Jurnal Puisi, Pikiran Rakyat, Batam Pos, Riau Pos, Majalah Berdaulat, Majalah Sagang, Majalah Tepak, Singgalang, Haluan, Mimbar Minang, Yogya Pos, Bernas, Kedaulatan Rakyat, Minggu Pagi, Solo Pos, Suara Merdeka, Jawa Pos, Surabaya Post, Radar Cirebon, Lampung Post, Bali Post, Cybersastra, On/Of dan Prince Claus Fund Journal 2006.
Buku tunggal puisinya yang sudah terbit adalah Segantang Bintang, Sepasang Bulan (Yayasan Pusaka Riau, Pekanbaru, 2003) dan Langgam Negeri Puisi (Dewan Kesenian Bengkalis, Bengkalis, 2004). Untuk drama, Marhalim Zaini telah membukukan Di Bawah Payung Tragedi (2003), sedangkan novel telah terbit Getah Bunga Rimba (Gurindam Press Pekanbaru, 2006) dan Hikayat Kampung Mati (AdiCita, Jogyakarta, 2007), Megalomania (Gurindam Press, Pekanbaru, 2008). Dia Kumpulan cerpen sulungnya adalah Amuk Tun Teja (Pustaka Pujangga, Pekanbaru, 2007).
Karya-karyanya juga dapat ditemukan dalam sejumlah antologi puisi dan cerpen, seperti Batarak (UKM Teater IB Padang, 2000), Embun Tajali (FKY XII, Yayasan Aksara, 2000), Anugerah Sagang 2000 (Yayasan Sagang, Pekanbaru, 2000), Filantropi (FKY XIII, Yayasan Aksara 2001), Hijau Kelon & Puisi 2002 (Kompas, Jakarta, 2002), Dian Sastro for President (AKY, Bentang, Jogyakarta, 2002), Magi dari Timur (Yayasan Sagang, Pekanbaru, 2003), Pertemuan dalam Pipa (Dewan Kesenian Jakarta & Logong Pustaka, Jakarta, 2004), Satu Abad Cerpen Riau (Yayasan Sagang, Pekanbaru, 2004), Seikat Dongeng Tentang Wanita (Yayasan Sagang, Pekanbaru, 2004), Rembulan Tengah Hari (Dewan Kesenian Riau & Yayasan Sagang, Pekanbaru, 2004), Mahaduka Aceh (PDS HB Jassin, Jakarta, 2005), Lok Tong (CWI, Jakarta, 2007).
Sejumlah penghargaan yang pernah diterima di antaranya dari DPD BSMI Daerah Istimewa Jogyakarta, Dewan Kesenian Riau, Majalah Sagang, Hadiah Tepak, Nomine KSI Award, Nomine Anugerah Sagang, dan Dar! Mizan 2005, Ganti Award 2005, dan Anugerah Seni 2005 dari Dewan Kesenian Riau sebagai Seniman Pemangku Negeri (SPN) bidang sastra.
Event kebudayaan yang pernah dihadirinya antara lain Festival Kesenian Jogyakarta (FKY XIV, 2002), Pasar Seni Dewan Kesenian Riau 2003, Cakrawala Sastra Indonesia Dewan Kesenian Jakarta 2004 di TIM, Jakarta, Seminar Warisan Puisi Melayu Serantau di Malaka (Oktober 2004) yang diselenggarakan oleh Institut Seni Malaysia Malaka, Kerajaan Negeri Malaka dan Dewan Bahasa dan Pustaka, Kenduri Seni Melayu 2005 di Batam, Bintan Art Festival 2005 di Tanjungpinang, Utan Kayu International Literary 2005 di Lampung.
Selain bersastra, dia juga aktif di teater. Marhalim Zaini menetap di Pekanbaru dan berkhidmat di Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR) Pekanbaru sebagai ketua Jurusan Teater, dan staf pengajar sambil menggerakkan Komunitas Paragraf. @
by : BTF
MARHALIM ZAINI
Posted by MiNDa magazine online
Sabtu, 02 Juli 2011, under
tokoh dan sastrawan riau
|
0
komentar
One Response to "MARHALIM ZAINI"