Muda | Islami | Inspiratif | Ideal | Aktif
English French German Spain Italian Russian Portuguese Japanese Korean Arabic
by : BTF

KEPRIBADIAN DAN SDM

Posted by MiNDa magazine online Selasa, 21 Desember 2010, under | 0 komentar
SUPER FREEDOM

Kemerdekan yang kita miliki bukanlah kebebasan yang sebebasbebasnya (salah pemahan: bisa membuat orang melakukan sagala hal dengan sekehendak hatinya, maksiat dan dosa, bahkan beriman pada-Nya dengan caranya sendiri, bukan pula dengan cara yang seharusnya dari Allah), tapi kemerdekaan yang sesuai dengan tuntuhan Rabb (agama), Sunnah Nabi, norma sosial yang luhur. Ketika kita mengikuti aturan Sang Khalik, pada saat itulah kita benar-benar merdeka; dari belenggu dunia, masalah dan kesibukan yang tak kunjung usai. Karena, dengan melakukan ketaatan kepada-Nya, berarti kita telah berjuang bebas selain dari-Nya. Dia akan menyelasikan sagala bentuk penjajahan dalam kehidupan seorang hamba dan apalagi ketika seorang hamba rindu untuk bertemu dengan-Nya, suatu kemerdekaan yang tak ada taranya. {Ibnu Amsar}

GET YOUR SUPER FREEDOM

Indahnya Hidup Sebagai Manusia Merdeka
Di suatu hari yang gersang, seorang gadis menangis tanpa diketahui penyebabnya. Sang ayah menghampiri dan bertanya, “Kenapa kamu menangis?” Gadis itu tidak menjawab, justru tangisannya semakin keras. Dengan rasa kesal yang bercampur marah, ayahnya menghardik, “Kalau kamu terus menangis, lebih baik kamu pergi dan keluar dari rumah!!” Sadar ayahnya terbakar emosi, gadis itu diam sejenak, kemudian dengan suara terbata-bata bercampur rasa takut ia berkata, “Saya hamil...”
Mendengar jawaban, kontak kemarahan sang ayah semakin meledak. Ia berteriak lebih keras “Ya Tuhan, siapa yang menghamilimu?”
“Kakek di tengah hutan.”
“Astaga, orang durhaka, selama ini dia sangat kita hormati, sangat bijaksana, ternyata tega berbuat seperti itu...”
Waktu terus berlalu, tanpa terasa sembilan bulan telah berlalu, dan gadis itu pun melahirkan. Ayah gadis itu beserta orang-orang sekampung pergi mendatangi kakek di tengah hutan yang tinggal di dalam gubuk bersama binatang-binatang peliharaannya (ada ayam, kucing, kambing, bebek). “Hei orang munafik keluar dari gubukmu!”
“Krek..krek...” pintu gubuk terbuka. Seorang kakek renta berjalan terseok-seok diiringi binatang-binatang peliharaannya. “Terimalah! Ini hasil kedurhakaanmu,” kata ayah gadis sambil melempar sesosok bayi mungil. Dengan sigap, kakek tua itu berhasil menangkap sang bayi. Si kakek itu tidak bertanya apa-apa, dia hanya tersenyum dan menjawab, “No Problem, tidak masalah.” Kemudian ia kembali masuk ke dalam gubuk reyotnya.
Satu tahun berlalu, si gadis kedapatan menangis lagi.
“Kenapa lagi kamu...kamu hamil lagi?” selidik ayahnya.
Si gadis kembali menangis, dan setelah reda tangisannya dia berkata, “Saya telah memfitnah orang, yang menghamili saya bukan kakek di tengah hutan, tapi seorang pemuda tanggung yang telah melarikan diri dan tidak bertanggung jawab.”
“Ya Tuhan, jadi selama ini kita telah berburuk sangka terhadap kakek yang baik hati itu.” Akhirnya ayah dan anak ini pun kembali mendatangi kakek tua di tengah hutan bersama orang sekampung. “Kakek maafkan saya. Saya telah salah menuduh kakek telah melakukan hal keji terhadap anakku. Maukah kakek memaafkan saya?”
“Krek krek krek..” pintu gubuk terbuka, si kakek keluar diiringi binatang-binatang peliharaannya dan seorang bocah berumur satu tahun. Si gadis melihat putranya tersebut berkata, “Kakek, bolehkah saya membawa anak saya ini?”
“No problem, bukan masalah.” Jawab kakek tanpa beban.
Akhirnya, gadis itu bisa membawa pulang putranya bersama ayah dan seluruh penduduk sekampung.
Key: lapang dada, merdeka dalam berpikir, teguh pendirian, sabar dan ridha. Selamat memasuki dunia manusia besar yang merdeka ‘Super Freedom’ !

SAATNYA BERPIKIR SUPER MERDEKA “SUPER FREEDOM”
“Orang merdeka dapat hidup damai. Ia tidak terpenjara dengan masalah yang bagai hujan datangnya, bagai guruh hadirnya. Dengan kedamaian hidup akan kita rasakan lebih hidup dan sangat indah.” {Hikmah}
Jika kita kaitkan dengan kisah di atas, sangat luar biasa tentunya. Memang ada benarnya jika hidup adalah ladang ujian bertabur masalah dan masalah. Namun masalah bukanlah masalah bagi mereka yang merdeka dari masalah. Ada pelajaran hikmah yang bisa kita ambil dari sosok kakek yang merdeka di atas. Ia seorang bijak dan mampu menghadapi masalah demi masalah tanpa beban dan dengan merdeka. Sungguh indah.
Orang merdeka dapat hidup damai. Ia tidak terpenjara dengan masalah yang bagai hujan datangnya, bagai guruh hadirnya. Dengan kedamaian hidup akan kita rasakan lebih hidup dan sangat indah. Kita pada dasarnya diajarkan menjadi manusia-manusia yang merdeka serta melepaskan diri dari semua sekat-sekat, belenggu, dan rintangan yang sebenarnya kita memiliki kekuatan mengatasinya.
Negera ini, bangsa ini, sudah merdeka dari penjajahan kolonial. Namun sebuah pertanyaan klasik dan besar masih harus hadir. Apakah betul kita sudah menjadi manusia yang benar-benar terbebas dari belenggu jajahan diri? Sudahkah bisa kita proklamirkan kemerdekaan jiwa dan raga kita? Sadar atau tidak, kita pernah menjadi manusia yang dijajah oleh hal berikut ini (bahkan mungkin masih dijajah):
 niat tang buruk
 pikiran yang negatif
 hati yang kotor
 emosi yang tak terkendali
 nafsu yang menyimpang dan amarah
 setan penggoda
 tahta, harta dan wanita-pria
 ambisi yang berlebihan
 penakut dan pesimisme
 malu tidak pada tempatnya dan gengsi
 acuh tak acuh
 sifat pengemis dan penjilat
 belenggu masa lalu-akan datang dan larut dalam masalah
 terlalu asyik dengan diri sendiri dan dunia, tidak peduli dengan sosial
 lalai dan malas berbuat dan beribadah
 tidak percaya pada perubahan. Paling ironi lagi adalah ada yang doyan stres, depresi dan kurang bisa menikmati hidup.
Lantas, apa yang harus kita perbuat? Tentunya, kita tidak ingin selamanya terjajah lagi. Sudah barang tentu ada jalan keluarnya, salah satu jalan keluarnya kita harus memiliki tekad untuk bisa keluar dari semua belenggu, ridha akan takdir Tuhan. Dan berusaha, berikhtiar untuk merubah nasib kita.
Dalam Islam, kata Islam itu sendiri adalah berserah diri, aman, tentram, selamat. Maka, dengan mengamalkan ajaran agama, ridha kepada sang Khalik yang menurunkan agamalah membuat kita bisa merasakan kemerdekaan yang abadi. Kita harus merdeka dari kejahatan masa lalu, kemaksiatan masa sekarang, dan angan-angan kosong masa depan. Kita harus keluar dari segala bentuk penyimpangan. Itulah bukti kita merdeka. Untuk menjadi manusia super (orang-orang berjiwa besar dan bintang) dan memiliki jiwa super freedom, maka kita harus memiliki amunisi yang super dalam melawan penjajahan jiwa dan raga, amunisinya sbb:
 niat yang super
 keyakinan super dan optimisme
 visi dan misi hidup yang super
 tujuan hidup yang super
 cita-cita dan target super besar
 berpikir super
 azam (tekad) super
 super istiqomah , ikhlas dan tawadduk
 super spirit
 super aksi
 pengorbanan super
 perjuangan super
 saatnya menjadi manusia super sukses
 spiritual yang super
-Iman
-Ibadah

SUDAHKAH KITA MERDEKA?
Kemerdekaan adalah impian dari setiap manusia, impian dari bangsa ini, bahkan seluruh bangsa untuk keluar dari penjajahan dan belenggu yang menghujam semua sisi kehidupan mereka, dan sampai pada saat ini ada negara yang belum mengeyam kemerdakaan.
Merdeka, kebebasan adalah mimpi orang yang bisa memberikan yang terbaik dengan membebaskan diri mereka dari segala belenggu, dari segala sifat-sifat tidak baik, dari segala hal-hal negatif dalam kehidupan ini. Mungkin kita selalu mendengar kata ‘freedom’ atau kemerdekaan, kita mungkin akan berpikir bahwa kemerdekaan itu hanya diperjuangkan oleh para pahlawan atau pendiri bangsa dan negera kita serta kemerdekaan yang kita pikirkan sebagian besar adalah kemerdekaan dari penjajahan, contohnya kolonial Belanda dan Jepang. Mungkin itu sebagian saja yang bisa kita benarkan bahwa penjajahan dari kolonial Belanda dan Jepang adalah mimpi kita atau bangsa lain pada masa itu yang pernah dijajah untuk merdeka. Dan, kemerdekaan itulah hakikat puncak kebahagian dari suatu negara, bangsa dan mereka bisa mendeklarsikan kemerdekaan, misalnya Proklamasi Bangsa Indonesia. Atau menyatakan kebebasan dari belenggu dari pihak luar. Namun, freedom, atau khasnya SUPER FREEDOM yang kita bahas di sini lebih dari sekedar kekebasan raga. Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, satu hal yang paling penting yang harus kita munculkan, tidakkah kita menyadari bahwa Indonesia tidak lagi di jajah oleh Belanda atau Jepang, tapi apakah kita pernah bertanya, apakah kita telah bebas (freedom) dari penjajahan super dahsyat, yaitu penjajahan batin, pikiran, hati dan semua permasalahan hidup? Mungkin secara fisik kita tidak lagi dijajah oleh kolonial, nah dengan demikian apakah kita sudah berpikir bahwa kita benar-benar telah merdeka, bahwa diri kita benar-benar telah bebas dari segala belenggu baik secara fisik maupun batin? Super Freedom hadir memberikan perspektif, mencerahkan mindset, menggali kembali kekuatan terdahsyat manusia jika mereka mau dan bisa bebas atau mendapatkan SUPER FREEDOM yang sebanarnya hak setiap manusia. Kebebasan pada hakikatnya adalah kemerdekaan jiwa seseorang dan berujung pada kebebasan raga....
(Cuplikan dari Buku SUPER FREEDOM: cara luar biasa jadi manusia full merdeka, berpikir sukses dan meneladani cara hidup orang-orang besar, karya Muklisin Al-Bonai)

One Response to "KEPRIBADIAN DAN SDM"